Senin, 14 Februari 2011

DBD

Herbal atasi Demam Berdarah Dengue (DBD)



Demam berdarah Dengue (DBD) atau demam berdarah (DB) atau Demam Dengue (Dengue Fever) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari manusia ke manusia melainkan melalui perantaraan melalui gigitan nyamuk. Spesies nyamuk yang menjadi vektor perantara penyakit ini utamanya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina.

Penyakit ini penyebaran geografisnya yang mirip dengan malaria.Tercatat pertama kali menjadi endemi pada tahun 1779-1780 di Asia, Afrika dan Amerika Utara dan terjadi secara hampir bersamaan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa penyebaran penyakit ini sudah sangat luas sejak lebih dari 200 tahun lalu dan merupakan penyakityang cukup membahayakan. Saat inipun penyakit ini masih merupakan masalah serius di bidang kesehatan umumnya di daerah tropis dan subtropis dengan tingkat ekonomi dan kesehatan yang rendah.

  
Tanda dan gejala

Secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue.
Timbulnya penyakit DBD ditenggarai adanya korelasi antara strain dan genetik, tetapi akhir-akhir ini ada tendensi agen penyebab DBD disetiap daerah berbeda. Hal ini kemungkinan adanya faktor geografik, selain faktor genetik dari hospesnya.Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi (mialgia), sakit pada otot (artralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan, dan pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut.
Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih rendah terjadi pada akhir masa demam, hingga pasien dianggap afebril.Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

1.Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.

2.Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari setelah gigitan nyamuk pembawa virus tersebut, panas tinggi hingga >38ºC yang berlangsung hingga 5-7 hariNyeri kepala dan nyeri diretro-orbital (belakang mata)Nyeri pada otot, tulang  dan sendi. Rasa mual dan muntah, tidak nafsu makan. Adanya ganguan pencernaan (konstipasi atau diare) Nyeri perut. Adanya rash (tanda kemerahan) pada kulit, bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

3.Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau Demam berdarah dengue (DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan    Adanya manifestasi perdarahan spontan,perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut/ perdarahan gusi, dubur, bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan tangan dan kaki), perdarahan yang sulit dihentikan jika disuntik atau terluka Adanya pembesaran organ hepar (hati) dan limpa .Adanya efusi pleura (cairan dalam paru) dan ascites (penumpukan cairan dalam rongga perut).

4.Dengue Syok Sindrom (DSS), adalah bentuk paling berat dari infeksi virus ini ada dimana gejalanya meliputi gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok dan kematian.Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.Adanya penurunan kesadaran, tekanan darah sangat rendah, nadi cepat dan lemah, tangangan dan kaki pucat dan dingin penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.

Diagnosis

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, uji tourniquet positif, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.
Adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit < 100.000/mm³ (normalnya 150-450 ribu/mm³)
Adanya kebocoran plasma yang ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat > 20% atau lebih
dari nilai normalnya,Reaksi Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.


Pengobatan & Perawatan

Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.Pada prinsipnya karena ini adalah penyakit karena infeksi virus maka belum ada obat  spesifik untuk mengatasinya.
Perawatan yang diberikan hanya berupa penanganan secara simtomatik saja berupa perbaikan keadaan umum penderitanya dan menjaga jangan sampai dehidrasi (kekurangan cairan). Perawatannya bisa dilakukan di rumah apabila penderita masih bisa makan dan minum sendiri dan tidak ada mual atau muntah yang berat (DHF Derajat I-II). Perawatan dapat dilakukan dengan memberikan kompres hangat, obat turun panas, pereda nyeri dan antimuntah bila perlu.Apabila kondisi penderita tidak membaik atau apabila ada tanda-tanda shock (DHF Derajat III-IV) segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.DHF umumnya akan mengalami penyembuhan setelah 7-8 hari, jika tidak ada infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya memang baik. Tanda penyembuhan antara lain meliputi demam yang turun perlahan, nafsu makan dan minum yang membaik, lemas yang berkurang dan tubuh terasa segar kembali.

Pengobatan Herbal

Pengobatan herbal didasarkan pada empirik dan hanya tertuju pada sasarannya yakni agar pasien agar cepat sembuh,dan belum sampai pada tataran saintifik, sehingga penerapannya oleh dokter praktek ataupun rumahsakit belum memenuhi syarat ataupun peraturan ( hingga sangat rentan terkena tuduhan malpraktek) .
Sehingga penderita yang menggunakan herbal sebagai alternative , terutama untuk penderita yang mempunyai kendala finansiel, dan sangat memerlukan untuk segera sembuh sehingga bisa segera kembali bekerja mencari nafkah.( walaupun terpaksa kurang memperhatikan masalah saintifik ) Penggunaan herbal / obat bahan alam terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue , fungsinya untuk mengurangi ganasnya serangan virus dan meringankan gejala penyakit yang diderita pasien, sehingga gejala penyakit menjadi lebih ringan dan
kesembuhan menjadi lebih cepat.Untuk anti virusnya digunakan Sambiloto ( Andrographys panniculata Burm.), Tapakdoro ( Catharanthus roseus L.).Herbal ini mengurangi proses replikasi virus,
hingga mencegah munculnya replikasi yang massive, dan mencegah munculnya gejala klinik yang berat.
Untuk meningkatkan dayatahan tubuh dan menurunkan demam digunakan Bratawali ( Tineaspora crispa L),
Meniran ( Phyllanthus urinaria Linn.), Bidara upas ( Meremmia mammosa Lour.) dan madu. Bisa juga digunakan Propolis.Untuk meningkatkan jumlah trombosit digunakan ekstrak daun jambu biji ( Physalis guajava), bukan buahnya walaupun buah jambu biji juga bermanfaat.Untuk menguatkan dinding pembuluh darah kapiler , digunakan ekstrak akar alang-alang ( Radix Imperata cylendrica L).Untuk menjaga keseimbangan cairan dan melancarkan sirkulasi dengan minum susu coklat hangat.Untuk mengurangi rasa sakit pegal pada otot dan tulang digunakan Lempuyang wangi ( Zingiber aromaticum Vahl.)
dan Greges otot.Agar pasien tidak gelisah dan bisa tidur tenang digunakan Pegagan ( Centella asiatica ),

Pandan ( Pandanus amaryllifolius Roxb. ), Seledri, Pala.Bila terdapat perdarahan ringan, dapat diberikan ekstrak akar alang-alang ( Radix Imperata cylendrica L) atau daun sirih ( Piper battle L.), Buah makasar ( Brucea javanica L), Sambang darah ( Excoecaria cochinchinensis Lour.)Bila diperlukan untuk memperbaiki metabolisme dan menyehatkan hepar, dapay digunakan Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb.),dan Kunyit ( Curcuma longa Linn. ).Penderita DBD dewasa ataupun anak-anak biasanya setelah 3 hari sudah bisa melaksanakan aktifitasnya sehari-hari seperti biasanya.Penggunaan herbal / obat bahan alam dengan usual dose tidak ada efek samping ( side effect ) Untuk pasien remaja dan dewasa, sediaan Herbal / obat bahan alam bisa dalam kapsul serbuk tunggal atau kapsul ekstrak tunggal.Dan untuk pasien anak-anak digunakan sediaan sirup ekstrak campur ataupun sirup suspensi serbuk campur.   Pengobatan dengan menggunakan herbal walaupun "site of action"nya berbeda dapat dilaksanakan bersamaan dengan pengobatan medis kimiawi tanpa menimbulkan dampak interaksi yang merugikan, bahkan berefek potensiasi, hingga kemungkinan adanya komplain malpraktek tereliminir.


PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.Yang harus dilakukan adalah mengetahui kapan biasanya penyakit ini muncul, biasanya pada awal musim hujan dan selama musim hujan. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;
5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.

Pencegahan menggunakan Herbal

Tanamlah dipekarangan tanaman antinyamuk ( yang dihindari nyamuk ) seperti Bunga Lavenda ataupun tanaman anti nyamuk lainnya.Dan biasakanlah minum Sambiloto ( Andrographys panniculata), Bratawali (Tinea spora), Jahe merah ( Zingiber officinale Linn.) setiap hari.Badan sehat dan nyamuk enggan / tidak suka menggigitnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar